Air Mati Empat Hari di Bogor Selatan Jadi Sejarah

Air Mati Empat Hari di Bogor Selatan Jadi Sejarah

Smallest Font
Largest Font

Akhir akhir ini warga Kecamatan Bogor Selatan yang menjadi pelanggan setia Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dibuat menjerit bagai ikan di daratan. Pasokan air bersih untuk warga yang berada di Zona 2 tersebut tidak maksimal selama 3-4 hari. 

Tak tanggung-tanggung, selama Juni-Juli 2023, pasokan air bersih sempat "mati" yang seharusnya bisa untuk memenuhi kebutuhan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terpaksa harus terganggu sebanyak 9 kali dan ini menjadi catatan sejarah bagi warga Pamoyanan, Rangga Mekar dan sekitarnya. 

Penyebabnya satu, dan dapat dikatakan sudah seringkali, yakni pipa berukuran 12 inch milik Perumda Tirta Pakuan mengalami kebocoran secara bergantian sehingga perbaikan pipa di jalur Cipaku-Pamoyanan harus dikerjakan berhari-hari. 

Akibat adanya gangguan aliran air, warga yang sekaligus pelanggan setianya Perumda Tirta Pakuan pun menjadi geram. Bayangkan saja, selama ada pipa bocor di Jalur Cipaku-Pamoyanan, pasokan air bersih untuk warga Bogor Selatan mati total. 

Keluhan demi keluhan disuarakan warga melalui media sosial instagram @perumdatirtapakuan secara sumbang. Dilaman komentarnya ada yang menyebut Tirta Pakuan tidak bisa bekerja, kinerja Tirta Pakuan payah, ada juga yang menyebut pipa yang digunakan tidak berkualitas, pelayanan bantuan tangki air yang lambat dan lain sebagainya. 

Cibiran-cibiran sumbang warga di instagram itu pun akhirnya terdengar oleh orang nomor satu di Kota Bogor ini. Pada Selasa, 18 Juli 2023, Wali Kota Bogor Bima Arya langsung mendatangi titik kebocoran pipa Tirta Pakuan di Cipaku didamping Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, Direktur Teknis, Ardani Yusuf serta Camat Bogor Selatan Abdurrahman. 

Saya sendiri tinggal di wilayah Komplek Pamoyanan Sari. Jarak rumah saya tidak sampai 1 km dari titik bocor di dekat jembatan Pamoyanan.

Saat terjadi kebocoran saya dan keluarga sedang tidak ada di rumah. Mengungsi ke rumah mertua di tempat lain sejak air pertama mati. Saya yang saat itu sedang di rumah mertua, diberitahu suami bahwa air PDAM akan mati karena pipa bocor. Jadi saat itu juga saya putuskan untuk tidak pulang ke rumah dan menginap di rumah mertua.

Akibat dari kejadian itu, saya mengakui memang kerepotan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Tapi mau bagaimana lagi. Ini peristiwa yang tidak diharapkan dan harus menjadi evaluasi.

Sementara itu, dalam upaya untuk memberikan layanan air bersih bagi warga di Bogor Selatan, Perumda Tirta Pakuan kini tengah memasang pipa baru sepanjang 300 meter di sekitar Jalan RE Soemantadireja, dari dekat jembatan Pamoyanan sampai pertigaan Rangga Mekar. 

Juga membangun Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Palasari di Desa Cijeruk Kab Bogor. 

Namun dibalik serangkaian terjadinya kebocoran yang seringkali terjadi diwilayah Zona 2 ini, pihak Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor patut diacungkan jempol, pasalnya petugas sangat sigap dalam pelaksanaan perbaikan. 

Begitu pula kebutuhan air melalui tangki atas permintaan pelanggan, dengan armada yang ada dapat terpenuhi walau ada beberapa tempat yang mengalami keterlambatan karena banyaknya permintaan. 

Dilihat dari konten media sosial instagram Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, petugas bejibaku sejak siang hingga malam hari agar pasokan kembali normal. Tangki hilir mudik penyuplai air ke warga terdampak, walau tidak semua warga kebagian air. 

Kabarnya Tirta Pakuan menambah armada tangki air. Ini patut diapresiasi. Saya tidak tahu, daerah lain melakukan hal seperti ini apa tidak. 

Saya kira dari kejadian ini, semua yang terlibat dalam pelayanan air bersih harus melakukan evaluasi. Harus ada langkah-langkah preventif. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. 

Qoutes: tetap semangat para pejuang air. Semoga segala kendala dapat teratasi demi pelanggan setia.

Santi Dewi

Pemerhati Sosial, tinggal di Pamoyanan

- Redaksi -


- Redaksi -

Editors Team
Daisy Floren